Sabtu, 03 Juli 2010

2025, Diabetisi Diprediksi Capai 300 Juta Orang

Jumlah penderita diabetes mellitus (DM/penyakit gula) atau diabetisi dari tahun ke tahun baik di kota maupun desa diprediksi akan mengalami kenaikan.
Sebuah survei bahkan menunjukkan di tahun 2025 mendatang diperkirakan akan dijumpai 300 diabetisi di seluruh dunia.

“Prediksi dari sebuah survei atau penelitian menunjukkan peningkatan angka kesakitan diabetes hingga 35 persen dan jumlah diabetisi yang meningkat sampai 122 persen,” kata dr Luthfan Budi Purnomo, dari bagian penyakit dalam FK UGM , dalam Seminar Ilmiah Penanganan Diabetes Melitus dan Komplikasi Mata yang diselenggarakan oleh Asri Medical Center (AMC) UMY, Sabtu (29/5/2010).

Sayangnya, imbuh Luthfan, pengobatan diabetes ini sering tidak berhasil dan mencapai target sehingga penyakitnya justru terlanjur berat. Hal ini dikarenakan pengobatan diabetes yang cenderung salah dan tidak tepat.

Menurutnya, pilar pengobatan diabetes justru dimulai dari edukasi, pengaturan makan, olahraga, gaya hidup serta obat anti diabetes atau bisa insulin. “Yang penting untuk pengobatan diabetes ini yang ditekankan adalah edukasi terlebih dulu,” katanya.

Sementara dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, Yunani Setyandrian, menambahkan Diabetes Melitus menyebabkan penderita rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru serta infeksi kaki.

Selain menyebabkan infeksi ternyata diabetes bisa menyebabkan kelainan yang terjadi pada pembuluh darah retina dan bisa berakhir dengan kebutaan bagi penderitanya. Retinopati Diabetik, begitu kebutaan akibat DM ini dalam bahasa kedokteran. Retinopati Diabetik ini terjadi pada 60 persen penderita diabetes atau diabetisi yang berumur diatas 15 tahun.

“Retinopati Diabetik muncul karena adanya kebocoran atau sumbatan pembuluh darah halus di retina serta dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah yang rapuh. Namun pembuluh darah rapuh ini sebenarnya bisa di cegah dengan suntikan anti VEGF ke dalam bola mata,” ungkap Yunani.
Jangan ketinggalan berita tentang Piala Dunia 2010, hanya di Okezone.com

Retinopati Diabetik pada stadium awal biasanya tidak bergejala sehingga sering sekali penderita tidak menyadari.Kebutaan akibat Retinopati Diabetik ini bisa di cegah melalui Fotokoagulasi laser yang tepat waktu. Namun pada kenyataannya, sebagian penderita sering datang terlambat waktu, hingga kebutaan kadang tidak bisa dihindarkan lagi.

“Oleh karena itu para penderita diabetis melitus baiknya memeriksakan matanya lebih awal,”ungkapnya.(ful)

Sumber: Okezone.com | 29 Mei 2010